My Absurd Romance
MASIH INGAT ?
Kita pernah ke pantai, pantai… lupa namanya. Pokoknya disana masih nyimpan tentang kita.
Ingatkah? kita kuliah tahun kedua, semester dua. Setelah acara himpunan mahasiswa dijurusan kita, kita dan teman-teman se-angkatan punya acara ke pantai. Nge-trip, itu kali pertama aku hangout bareng teman-teman dan banyak banget bubuhannya. Kita masih jadian waktu itu, seminggu kalau enggak salah, baru ada acara ke pantai.
Kita nyampe di pantai sore hari, mau malam.. dan kita berdua memilih untuk menikmati sore hari yang indah di bibir pantai. Menikmati hempasan air laut yang asin di sertai serbuk pasir yang membasahi kaki, aku menikmati momen kita saat itu. Saat malam tiba, kita menghabiskan waktu berdua jauh dari gerombolan teman-teman dan menjauh untuk mendapatkan privasi diri. Kita menghabiskan waktu dibawah rembulan, dan mengubur kaki. Aku menumpuk pasir banyak dikakiku, kamu pun begitu. Entah kita bercanda apa lagi saat itu, aku lupa.. kalau ingat, ingatkan yaa..
Nggak lama setelah itu, ingat ada teman yang ngisengin kita, nyenterin lampu motor ke kita berdua, rasanya tercyduk.. ahahah.. masih malu-malu kita mengakui hubungan kita saat itu. Aku tidak masalah, selama kita sama-sama nyaman.
Udah malam, dan kita ngantuk.. di gazebo penuh dengan teman-teman lain. Akhirnya kita berdua memilih tidur beralaskan selimut dibawah pohon kelapa, aku menikmatinya.. baring di lenganmu yang berisi. Nyaman dan hangat, walaupun malam itu sebenarnya dingin sekali, tapi sama kamu waktu itu.. hangat.
Pagi tiba, sebelum pulang, kita mandi ke laut, bukan kita aja awalnya.. ada teman-teman lain juga. Menurutku, waktu itu kita iseng lagi.. jauh dari teman-teman dan menuju laut yang lumayan dalam. Aku bilang ke kamu untuk mengajariku berenang, kubilang waktu itu aku nggak bisa berenang. Bohong.. aku bisa berenang. Hanya saja aku mau lihat sampai dimana kamu mau membantuku.
Kamu ngajari aku berenang, dan sampai ketelan air laut, asin huuekk. Dan aku masih ingat jelas, di laut waktu itu ada ubur-ubur transparan yang memiliki warna polkadot. Aku menangkap satu dan menunjukkan padamu kalau ubur-ubur itu sama sekali tidak menyengat, kamu sepertinya tidak mempercayaiku waktu itu.. untuk membuktikannya, aku mencium dan mendekatkan pipiku pada permukaan ubur-ubur yang cembung itu.
Alhasilll… bibir dan pipiku merasa kegatalan yang hebat, dan pipiku memerah. Karenanya kita kembali ke gazebo dan kuceritakan pada teman-teman kalau aku mencium ubur-ubur. Mereka tidak menanggapi dengan baik, malah mereka bilang “Ubur-uburnya gendut yaa,.. bisa nyium ubur-ubur ternyata..” tahukan mereka salah paham dan buat malu untukku, saat itu kamu diam aja dan hanya tersenyum. Ejekan itu menjadi ejekan paling ampuh untuk membuatku malu bertemu teman-teman dan menyingguh kejadian di pantai saat itu.
Tahu? Hingga sekarang, aku masih memikirkan malam di pantai saat itu. Dan kejadian ciuman sama ubur-ubur. Konyol sih, menurutmu gimana? Kita bisa ngulang hangout konyol itu lagi nggak ya? Tapi kayaknya udah nggak bisa, aku kadang lupa kalau kamu itu mantan aku yang paling danger.. ngelihat kamu aja muak. Entah kenapa.. jadi ngehayal bakalan ke pantai bareng kamu rasanya bullshit..
Tapi, sebenarnya aku masih memohon pada waktu, untuk memutar lagi kembali masa kita saat itu, masa dimana masih ada rasa sayang dan cinta disana, sayangnya nih.. waktu nggak pernah dengar aku sama sekali, sampai sekarang sih.. makanya kamu masih bahagia sama “Dia” sampai detik ini.
Setidaknya, kamu adalah memori indah untukku. Masih pantas dikatakan memori indah saat merasakan kasih sayang denganmu, tapi terkadang kamu adalah mimpi indah yang buruk, dan hingga sekarang ingin kuhapus, dan ingin kulupakan. Karena tidak pantas kuingat, jika kamu sebenarnya menoreh kenangan indah yang perlahan memburuk.
“Masih ingat apa tidak, yang penting memori indah tentang kita sudah melekat erat didalam salah satu saraf cinta dihati aku.”-Julianthy Diana Natalia-
Komentar
Posting Komentar