Another Absurd Romance

 

I STILL

 

Bicara padaku, aku tahu kamu sedikit bosan dan aku mungkin lelah. 

Seingatku kita tak pernah bertengkar, yang kutahu kita baik-baik saja. Tapi memang ada hal yang kurasa akhir-akhir ini. Kamu, seolah bersikap dingin padaku, aku tidak suka itu.

Terakhir kali, kita sempat menghabiskan malam valentine bersama, ada senyum dan kehangatan yang kamu berikan malam itu. Tapi, matamu yang indah itu menunjukkan hal yang berbeda, ada yang kurasa tak kuketahui tentangmu. Sepertinya ada yang tak benar.

Sebelum malam berakhir, aku menahanmu untuk menatap mataku dan mengatakan semua yang kamu rasakan. Kamu hanya tersenyum, dan kamu bilang “Aku baik-baik saja.” aku memintamu menjelaskan lebih, malah… kedua alismu menyatu dan nada bicaramu berubah kembali mengatakan hal yang sama.



Aku tak puas dengan jawaban itu, aku tak mau dengar jawaban dari orang-orang yang tahu tentangmu. Kugenggam erat pergelangan tanganmu, menatapmu seolah aku ingin jawaban yang lebih meyakinkan, seperti… “Aku mencintaimu, aku milikmu, jangan khawatir..” lebih kurangnya begitu. Nyatanya, dengan pelan kamu berusaha melepas genggamanku, dan kamu mengatakan “Aku baik-baik saja.” untuk  ketiga kalinya kudengar ucapan itu.

Kamu tidak tahu apa yang kurasakan, aku benar-benar begitu takut, takut jika memang kita sedang tidak baik-baik saja. Aku takut kamu sedang tidak baik-baik saja denganku.

Mungkin apa yang kamu katakan dengan nafasmu yang memburu itu adalah keadaan perasaanmu yang sesungguhnya. Kamu bukannya berusaha menjelaskan dengan baik padaku, malah kamu meminta kita melanjutkan langkah kaki kita tanpa bicara.

Aku yakini satu hal malam itu, kita akan berakhir.

Apakah kita akan benar-benar berakhir? Aku tidak tahu darimana semuanya dimulai.. aku memang tidak tahu apa-apa, mungkin dimulai dari kita melewati hari yang berat, mungkin dimulai dari kita yang enggan meluangkan waktu, mungkin dari kita yang enggan merepotkan satu sama lain, mungkin dimulai dari rasa bosan.

Kamu harusnya tahu, menunggu kabarmu begitu menyakitkan. Pergi tanpa bicarakan perasaanmu itu membuatku lebih menderita. Aku binggung mesti bagaimana menghadapimu, aku ketakutan ketika mendengar kabar miring tentangmu dari orang-orang terdekatku.

Bisakah kamu muncul untuk menjelaskan semuanya dengan lebih baik? Aku benar-benar mau kamu hadir kembali disini, duduk bersamaku menjelaskan tentang isi hatimu dan menghabiskan malam kembali denganku. Ingat, aku ada untukmu, ya?

Tapi.. jika kamu kembali, tolong jangan ucapkan kata perpisahan padaku, hmm?

Aku benar-benar hanya mau menghabiskan sisa hidupku denganmu. Bangun dipagi hari bersamamu, memasak makanan favoritmu, mengikat rambutmu saat rambutmu terurai indah, aku ingin memelukmu saat harimu lelah, aku ingin jadi sandaranmu, aku ingin jadi satu-satunya perhentianmu.

Pernah aku hampir menyerah, karena aku begitu lelah dengan perasaanku padamu. Perasaan marah dengan keadaan, perasaan rindu denganmu, perasaan bersalah yang tak berujung, perasaan yang kesepian menunggumu kembali.

Mereka yang ada disekelilingku memintaku melupakanmu, mana bisa aku begitu. Karena selalu ada senyummu yang menguatkan hariku, ada bayangmu temani aku. Bisakah aku bertahan menunggumu kembali? Terakhir kali aku menguatkan hatiku untuk menunggumu, aku menangis tak sanggup.

Jangan saling menyakiti ya, kuharap kamu tidak begitu.

-----

            Hai-hai… aku kembali dengan another absurd romance. Seseorang memintaku untuk menulis ini, karena dia benar-benar mau seseorang yang ia tunggu membaca tulisan ini.

            “Kamu gadis cantik yang sedang ditunggu, kembali lah dan jelaskan semua yang kamu rasakan. Kamu tahu benar, lelaki itu tidak bisa melupakanmu karena dia begitu mencintaimu. Jangan buat dia menderita dengan kesalapahaman yang menumpuk.”

            Terimakasih telah membaca Another Absurd Romance kali ini, aku akan kembali menuliskan cerita lainnya…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INI UNTUKMU

Another Absurd Romance