INI UNTUKMU


Alasan Kenapa Jantungku Masih Berdetak dengan Irama Indah

Ditengah malam yang dingin menusuk tulang, air mata dari pelupuk mataku akhirnya keluar dengan bebas. Setelah selama ini hanya memikirkan dirimu, memikirkan kisah-kisah indah kita, yang kuharapkan bisa terulang kembali, dan nyatanya hanya menyisahkan kepedihan mendalam. Menahan rindu itu dengan menahan tangis sebelum tidurku.
            Hati ini masih menyimpan namamu, masih hangat perasaan ini, masih ada untuk menerimamu kembali. Aku bahkan menangis sendiri malam ini, hanya karena mendengar lagu milik Hyolyn “Just Stay”entah kenapa air mataku mengalir begitu saja dan mengingatmu detik ini juga.
            Kepedihan dihatiku kembali lagi, aku ingin sekali kembali ke masa itu, masa dimana kamu dan aku masih tertawa bersama dan menikmati malam di tepi pantai menimbun pasir dikaki kita. Aku rindu kamu, entah kenapa selama tiga tahun ini kehangatan ini masih saja ada, masih terasa indah kenangan kita. Aku benar-benar terperangkap disini.
            Memikirkan kembali dimana kita saling berbagi cerita, berpengangan tangan, dan saling menghangatkan tubuh, menghargai tubuh, aku rindu masa itu, masa kebahagiaan kita, yang belum pernah kurasakan kembali setelah melewati tahun-tahun ini.
            Aku melihatmu dengannya, memikirkan kamu bahagia dengannya terasa sangat menyakitkan, berkali-kali kutanya pada diriku, kenapa bukan aku yang berada disampingmu hingga hari ini? Kenapa bukan aku saja yang berjuang bersamamu selama ini? Kenapa bukan aku yang merasakan kehangatan dan keindahanmu ?
            Aku mau saja memutar waktu, layaknya di film, namun sayangnya, waktu tidak menganggap kehidupan ini bisa kembali ke masa lalu. Akhirnya, aku pasrah menerima kenyataan kehangatan itu bukanlah untukku lagi sampai saat ini.
            Dikediamanku, ditempatku berbaring, terkadang hati ini menghayati keindahan kisah kita pada masa dulu. Masa dimana aku merasakan kasih sayang indah itu, cinta yang indah itu. Anehnya, sampai sekarang aku berharap kamu tahu, aku berharap kamu akan tahu bahwa aku masih menunggumu kembali padaku, dengan membaca semua tulisan-tulisanku mengenai dirimu.
            Aku tahu, ini terdengar konyol. Ini nyata, beberapa tulisanku, kuperuntukkan untukmu, mengatakan kejujuran hatiku yang paling dalam, agar kamu tahu aku masih disini, menunggu kesempatan kedua kalinya untukku merasakan kehangatan dan keindahanmu.
            Jatuh cinta ini sudah terlalu lama untukku, kurasa tidak ada kadaluarsanya, tidak ada siapapun yang bisa menghilangkan kamu dariku, tidak ada yang bisa memudarkan kamu dari kehidupanku, tidak ada yang bisa mengantikan dirimu dalam diriku, tidak ada! Sampai saat ini tidak ada.
            Iris matamu kurindukan, genggaman erat tanganmu kurindukan, tatapan sendumu kurindukan, pelukanmu kurindukan, tawamu kurindukan, senyumanmu kurindukan, alunan suara manjamu kurindukan, leluconmu kurindukan. Aku rindukan semua itu, semuanyaa!
            Aku bahkan sampai bermimpi, bertemu denganmu, membicarakan banyak hal denganmu, bercanda denganmu, aku bermimpi terasa nyata saat itu, membuatku tak  ingin bangun, aku malah ingin kamu menetap dimimpiku berlama-lama dan berharap kamu selalu hadir, aku takut bangun, takut kamu hilang, takut kamu lenyap dari mimpiku. Tapi, kenyataannya aku harus bangun, dan menerima kenyataan, bahwa kehangatan itu akan selalu ada disana tanpa ada kamu di dalamnya.
            Aku kehilangan kepingan kenangan-kenangan indah lainnya.
            Aku berusaha mengingat-ingat kepingan kenangan itu.
            Malah, ketika teringat, hanyalah air mata yang mengartikannya.

            Hanyalah kesan pertama jatuh cinta padamu yang membuatku bertahan dengan kehangatan itu hingga detik ini. Seperti hari itu, kita menikmati angin malam berayun-ayunan ditengah rembulan di taman kota. Seperti malam itu, kita menikmati rembulan di tepi pantai. Seperti lagu-lagu indah dari pita suaramu dimalam hari menghantar tidurku.
           
Kepingan itu yang berhasil membuatku bertahan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Another Absurd Romance

Another Absurd Romance